Kamis, 24 Agustus 2017

Kisah sepenggal masa muda

【青春のひとこま】
Sepenggal cerita masa muda

その瞬間、そこにいるみんなの顔が緊張する。掲示板を食い入るように見、自分の番号を探す真剣な顔。やがてそれが、喜色満面といった表情に取って代わる変わる。はた目も構わず、友人と抱き合い、うれし涙で顔はクシャクシャ。その一方で、ショックを隠しきれず、がっくりと肩を落とし、しばしぼう然と立ち尽くす姿も見られる。大学受験の合格発表のひとこまである。合格した学生たちは、この日を限りに受験勉強から解放され、思い切り羽を伸ばせる自由の日々を手に入れる。それにひきかえ、不合格だった学生には、まだまだ険しい道が続く。人生の明暗を分けるこの一瞬は、12年間にわたる学校教育の終着点を意味する場面でもある。

Pada momen itu semua wajah orang-orang begitu tegang. Mereka mencari nomor peserta mereka sendiri di papan pengumuman dengan wajah serius. Tak lama kemudian, wajah mereka berubah menjadi bahagia. Tanpa peduli akan pandangan orang-orang, mereka berpelukan dengan teman mereka dan menangis bahagia. Disisi lain, terlihat pula seseorang yang tidak dapat menyembunyikan rasa kaget mereka, bahu mereka tertunduk lesu dan kecewa, ada juga yang tercengang dan berdiri dengan lemas. Itulah sepenggal cerita saat pengumuman kelulusan ujian masuk universitas. Para siswa lulus telah terbebas dari persiapan belajar untuk ujian dan dapat melebarkan sayap mereka dengan sepenuh hati dan mendapatkan hari-hari kebebasan. Dilain pihak, para siswa yang tidak lulus masih harus menapaki jalan yang terjal. Salah satu momen dimana kita dapat memahami indah dan gelapnya kehidupan adalah ketika kita mencapai akhir dari pendidikan sekolah selama 12 tahun.

日本の教育制度は六・三・三制、つまり小学校六年、中学校三年、高等学校三年となっており、うち義務教育は小、中学校の9年間である。とはいえ、1990年現在、高校進学率は95.1パーセントに達しており、実質的にはほとんどが12年間の教育を受けると考えてよい。が、このような公的教育制度に加えて、いわば「第二の学校」とも言うべき予備校、塾などが存在する。その存在を抜きにして、今の教育の実態を語ることはできない。

Sistem pendidikan di Jepang adalah sistem 6-3-3, atau dengan kata lain  SD 6 tahun, SMP 3 tahun dan SMA/SMK selama 3 tahun. Pendidikan wajib sekolah di Jepang adalah SD dan SMP selama 9 tahun. Namun demikian, pada tahun1990, presentase anak yang melanjutkan ke sekolah (SMA/SMK) mencapai 95,1% sehingga dapat disimpulkan secara garis besar pendidikan wajib sekolah itu 12 tahun lamanya. Ada pula sekolah kepelatihan dan sekolah persiapan yang disebut juga”sekolah ke 2” yang menambah sistem pendidikan publik. Tanpa sekolah-sekolah ini, kita tidak bisa menggambarkan pendidikan zaman Jepang masa kini. 

戦後、日本では、経済発展とともに短大、大学への進学希望者数が年々増え続け、しかも、その希望校がいわゆる一流大学に集中した結果、今日の「受験戦争」が引き起こされた。そこで、この過酷な競争を勝ち抜くために、予備校や塾へ通い、数々の戦術を身に付ける必要が生じてきた。受験戦争の厳しさが増すにつれて、この「第二の学校」の存在は学校教育制度の一部を担うほどになってきている。子供たちは物心がつくかつかないかのうちに、いやおうなく「受験地獄」に巻き込まれ、遊ぶ時間も持てず勉強に追われることになる。中には、あまりの過酷さに耐えかねて意欲を失い、無気力化し、自殺する者さえある。親たちは、そんな我が子の姿を見るにつけ、「昔は良かった。この子たちは本当にかわいそうだ。できるものなら…」と思いながらも「学歴社会で生きていくからには、こうするしかない」と心を鬼にして、「第二の学校」へと送り出している。こうして、幼稚園に始まり、小、中、高を経て大学に入学するまで、日本の子供たちは、延々と続くいらばの道をたどることを余儀なくされている。

Setelah perang, bersamaan dengan pembangunan ekonomi, jumlah pencari yang ingin melanjutkan sekolah di Jepang terus meningkat setiap tahun, ditambah lagi persaingan masuk universitas pada hari ini difokuskan pada universitas terkemuka. Dari sana, untuk memenangkan persaingan yang keras,  untuk terus menang dalam persaingan yang sengit,  mulai muncul keharusan untuk belajar dengan beberapa strategi,  yaitu mengikuti sekolah persiapan ujian atau tempat les. Bersamaan dengan semakin ketatnya perang ujian masuk, ’sekolah kedua’ tersebut mengambil salah satu peran penting dalam sistem pendidikan sekolah. Selama anak-anak masih mampu berfikir,  mau tidak mau mereka akan terperangkap dalam neraka ujian masuk universitas dan jadi tidak mempunyai waktu bermain. Diantara mereka ada yang tidak bisa menahan sulitnya ujian itu, kehilangan keinginan untuk hidup, merasa kewalahan dan melakukan bunuh diri. Para orang tua yang pada saat itu melihat sosok anaknya seperti itu sambil berfikir “beruntung dulu tidak seperti ini.  Saya merasa kasihan pada anak sekarang, seandainya saya bisa...”  tapi hati orang tua kembali dihantui dengan realita bahwa untuk hidup dalam masyarakat sangat diperlukan pendidikan semacam ini.  Akhirnya para orang tua tetap mengirimkan anak-anak nya ke “sekolah kedua” ini.  Dengan hal seperti ini,  mulai dari TK,  SD,  SMP, SMA sampai masuk ke universitas,  anak-anak di Jepang harus mengikuti jalan berduri yang teramat panjang.

ここで一人の高校生に登場してもらおう。奥田健治君、18歳。大学受験を控えた高校三年生。小学校、中学校と地元の公立校で学び、高校受験の関門をくぐりぬけ、県下でも有数の進学校である今の高校に入学した。成績は中の上。受験生である奥田君は、今、一日の大半をラグビーに費やしている。年末にある全国大会出場を目指し、ラグビー部は朝、昼、放課後と授業の合間を縫って厳しい練習の毎日である。

Disini ada seorang yang baru menjadi anak SMA. Okuda Genji,18 tahun. Seorang anak kelas 3 SMA telah tercatat sebagai peserta ujian masuk universitas. Dia telah menempuh pendidikan SD,  SMP dan Sekolah daerah di tempat tinggalnya,  telah melewati ujian masuk SMA,  dan sekarang telah masuk di salah satu SMA terkemuka dibawah perfektur. Nilai nya pun diatas rata-rata, sekarang Okuda menghabiskan harinya dengan melakukan rugby seharian. Okuda menargetkan turnamen nasional rugby tahun depan, dan berlatih rugby dengan ketat baik saat pagi, siang, sesudah sekolah dan selang sekolah setiap hari.

「受験勉強まあ、一応受験生ですから、授業はちゃんと聞いてるし、夜34時間はやってますよ。でも今はラグビーのことで頭がいっぱいです。何としても全国大会に出たいですからね。大学の方は、今年受かればそれに越したことはありませんが、まあ、浪人覚悟の2年計画といったところです。ほかの三年の連中も同じようなことを言ってますよ」、「志望校ですか建築の勉強をしたいんで、国立の工学部を狙ってます。今年は東北大か東工大を受けるつもりなんですが、駄目ならもう1年やるまでです。来年はもっと上を狙いますよ。」

“Ujian masuk? yah.. sewaktu jadi siswa saya mendengarkan pelajaran dengan seksama. malamnya 3 sampai 4 jam saya belajar lagi. Tapi sekarang kepala saya dipenuhi dengan rugby. Bagaimanapun saya ingin menjuarai turnamen nasional itu.” Rencananya kalau tahun ini tidak bisa lulus,  satu tahun akan menjadi pengangguran dan akan mengikuti ujian di tahun ke dua.  Anak kelas 3 yang lainya pun mengatakan hal yang sama.  "universitas yang diinginkan ya,  karena saya ingin belajar arsitek,  saya mengincar universitas negeri fakultas Teknik. Tahun ini saya berniat untuk mengikuti ujian ke universitas Touhoku atau universitas Toukou,  tapi kalau gagal,  saya akan menunggu satu tahun lagi.  Dan tahun depan saya akan lebih mengincar universitas yang lebih tinggi lagi. "

この奥田くんがラグビーに熱中しながら勉学に取り組んでいるように、バンドを組んで音楽に熱中する者、積極的にボランティア活動に取り組む者など、勉強との両立を図りながら毎日を楽しんでいる者も多い。

Orang seperti okuda yang mendalami rugby dan disaat yang sama masih berusaha belajar untuk ujian,  orang-orang yang punya rutinitas latihan band,  orang-orang yang aktif dalam kegiatan sukarelawan pun banyak yang menikmati kesibukannya sambil menyeimbangkan dengan persiapan belajar untuk ujian. 

今の日本の学校教育、いろいろ問題はあるにせよ、「戦争」、「地獄」と世間が騒ぎ立てる割には、当の受験生たちは、みんながみんな、現在の状況に対しそれほどの悲壮感を持っているわけではない。彼らは、点数だけで個人の評価が下されるシステムの中で、勉強の必要性は十分に認めながらも、それ以外に自己を見いだす場、自己を伸ばせる場を求め、そこでエネルギーを発散させている。限られた時間を無駄にすることなく、勉強にまたそのほかの様々な活動に情熱を燃やし、充実した日々を送っているのだ。確かにプレッシャーを感じてはいるが、その中で周りが考えるよりははるかにしっかりと現実を認識し、その上で、自らの生き方を模索し、したたかに人生を選択し、青春の日々を謳歌している。これは、日本の教育を語る際に、ともすれば 見逃されてしまいがちな一面である。「受験」という言葉で表現されるいばらの道も、実際にそこを歩む彼らにとっては、決していばらばかりではなく、美しい花も咲いていれば、さわやかな風と暖かい陽光に包まれた道でもあるのだ。

Pendidikan sekolah di Jepang saat ini,  walaupun banyak permasalan seperti”perang”,  “neraka”  yang banyak diributkan oleh banyak orang,  bukan berarti para siswa harus sedih terhadap keadaan dimasa sekarang.  Mereka mengakui pentingnya belajar,  karena hanya dengan melihat nilai saja, sistem penilaian terhadap seseorang diturunkan,  diluar itu, kita mencari tempat untuk mengembangkan diri sendiri,  disitulah energi akan keluar.  Pastinya akan terasa sebuah tekanan, tapi didalam hal itu kita bisa memikirkan sekeliling kita dan mengenali realita.Selain itu, kita bisa mengendalikan cara hidup kita dengan bebas, cerdas dalam memilih pilihan hidup, dan membuat anda menikmati hari-hari masa muda. Inilah sisi yang dilewatkan dalam pendidikan Jepang. Ekspresi dari kata ‘ujian’ bukan hanya jalan yang sudah ditentukan untuk mereka tapi sebenarnya  jalan yang dimana bunga mekar dengan indahnya, dihembusi angin sejuk disinari cahaya matahari dan dilingkupi dengan sebuah kehangatan .


Tidak ada komentar:

Posting Komentar