Jumat, 25 Agustus 2017

Kekayaan yang asli

ほんものの豊かさ
Kekayaan yang asli

大量消費時代を迎え、日本国中、物があふれるほど潤沢になった。しかし、戦後奇跡的な経済復興を遂げ、その結果「豊かになった」日本社会の歩みを振り返ってみると、そこには「質より量」に向かってひたすらまい進してきた我々の姿がある。利潤追求し、商品を少しでも早く回転させるために、安価で見栄えの良い物を大量に生産し、昔ながらの手作りの良さは無視してきた。一つ一つの工程に手間を掛け、丹念に物を作り上げていく伝統的な「職人の技(わざ)」には、コストが掛かり過ぎ、生産性の向上につながらないため、量産体制がそれに取って代わったのである。このように、現在の日本の豊かさは大量生産、大量消費社会の形成を背景にして達成されたものであり、その過程で我々は実に多くの「本物」を喪失してきた。「豊かな社会」の実現は、一見、消費者の選択肢を無限に増やしてきたかのように見えるが、実はそれは一般消費者に画一化された「まがい物」を多様かつ大量に供給し、ひいては、自らの手で「本物」という選択肢を葬り去るプロセスであったのだ。
 
Di era melimpahnya konsumsi, Jepang dipenuhi dengan melimpahnya produk. Namun, sebagai hasil dari krisis ekonomi pasca perang, hasilnya apabila melihat kembali kemajuan masyarakat Jepang "menjadi kaya", ada saat dimana kita terus maju menuju "kuantitas daripada kualitas". Untuk mengejar keuntungan, untuk menghasilkan produk sesegera mungkin, memproduksi banyak barang murah, yang menarik dari "Teknik pengerjaan" tradisional yang sama seperti dahulu yaitu dibuat dengan tangan memakan banyak biaya dan tidak mengarah pada peningkatan produktivitas, sehingga sistem produksi massal menggantikannya. Dengan cara ini, kekayaan Jepang saat ini telah dicapai dengan produksi massal dan pembentukan masyarakat konsumsi massal, dan dalam prosesnya kita telah kehilangan banyak "barang asli". Implementasi "masyarakat kaya" sekilas nampaknya telah meningkatkan pilihan konsumen secara tidak adil, namun sebenarnya ini adalah proses penghapusan "barang imitasi" yang diberi standar oleh konsumen dalam jumlah banyak.

この「まがい物」大量消費社会のしわ寄せをまともに受けているのが我々の食生活である。かつては、季節季節に旬の食べ物があり、それぞれの地方特有の特産品があり、そして、祝い事にタイ、クリスマスにチキンの丸焼きなどと特別な場合にのみ食ぜんを飾るぜいたくな食べ物があった。なるほど、今は養殖やハウス栽培の技術、あるいは、冷凍保存技術の著しい進歩のおかげで、スーパーに行けばいつでも、どんな物でも安い値段で手に入るし、高級料亭に行かなくても一般的なファミリーレストランで、以前は、日常口にすることもできなかったような食べ物を楽しむことができる。しかし、その一方で、食べ物から、季節感や地方色が消え、タイやチキンからもぜいたく感が失われた。また、養殖物の魚が大量に市場に出回り、手ごろな値段で食卓に上るようになるとともに、天然物はますます遠のき、庶民が味わえるような物ではなくなった。要するに、一般消費者の選択肢から「本物」が姿を消してしまったのである。

Menerima kelicikan konsumsi massal "barang imitasi" ini merupakan kebiasaan kita. Pernah satu waktu, ada makanan musiman di musim tertentu, masing-masing daerah terdapat produk khasnya, lalu dalam perayaan, saat Natal ada ikan air tawar dan ayam yang seluruhnya dipanggang juga makanan yang dihias yang hanya dimakan di waktu khusus. Tentu saja, sekarang berkat kemajuan teknologi budidaya air dan rumah budidaya atau teknologi penyimpanan beku yang luar biasa, kapanpun Anda pergi ke supermarket, barang apapun tersedia dengan harga yang murah, bahkan tanpa pergi ke restoran Jepang kelas tinggi pun Anda bisa menikmati makanan yang belum pernah dirasakan sebelumnya di restoran keluarga biasanya. Namun, di sisi lain, dari makanan, rasa dari setiap musim dan warna daerah hilang, dan rasa kemewahan dari ikan air tawar dan ayam juga menghilang. Dan lagi, sejumlah besar ikan budidaya air tawar beredar di pasaran, bersamaan dengan sampainya ikan tersebut di meja dengan harga terjangkau, produk alami semakin jauh dan tidak lagi seperti hal-hal yang orang biasa bisa rasakan. Singkatnya, "barang asli" hilang dari pilihan konsumen.

何もこれは食べ物に限ったことではなく、我々が常(つね)日ごろ使っている物についても同様のことが言える。かつてはどの家にも長い間受け継がれてきた家具があり、着物があった。巧みな細工が施されたたんすや精魂込めて織り上げ、染め上げられた振り袖が、親から子へと受け継がれ、その過程で様々なエピソードを生み出してきた。我々は、そうした品を前にして、材料や生地の生産地について、職人たちの磨かれた技について語り、折に触れ、秘められたエピソードを披露してきた。たんすや着物が人の心に、熟練した職人の心意気を語りかけ、この道にかけては誰にも引けは取らぬというプロとしての誇りを感じさせる。それを所有する者は、一つ一つの品にまつわる様々な歴史を語り継ぎながら、愛着を持って大切に使い続けた。こんな言い方をすると、古き良き時代に対する単なるノスタルジアだと一笑に付されてしまうかもしれないが、職人の手になった「本物」にはそういう一面があったのだ。
 
Tidak hanya terbatas pada makanan, hal yang biasanya kita gunakan juga merupakan hal yang sama. Dulu, setiap rumah memiliki kimono dan perabot yang sudah lama diwarisi. Laci lemari yang dikerjakan pengrajin yang terampil, menenun dengan semangat, mengelola tanah yang telah diwarisi dari orang tua kepada anak, telah menghasilkan berbagai episode dalam prosesnya. Di depan produk semacam itu, kami membicarakan teknik pengrajin yang dipoles tentang area produksi bahan dan kain, menyentuhnya, dan memamerkan episode-episode rahasia. Laci lemari dan kimono membuat hati orang merasa bangga sebagai pengrajin yang terampil. Mereka yang memilikinya terus melekat, melampirkannya sambil menangani berbagai sejarah yang berkaitan dengan setiap benda. Dengan cara seperti itu, mungkin saat usia tua kita akan bernoltasgia dan hanya akan ditertawakan, tapi ada sisi seperti itu dalam 'barang asli' yang dimiliki pengrajin itu.

大量生産で生み出された商品は、量産体制に乗せるために画一化され製造された物であり、長年にわたって磨き抜かれた職人の技術を駆使して作り出された物とは比べるべくもない。本物とは程遠い、見掛け倒しの代物ばかりである。職人が何年も使ってもらえるようにと心を込めて作り出した逸品を、親から子へ大切に受け継ぐなどということは、今の時代、到底考えられないことである。物が語りかけることもなければ、物を前に何かを語り継ぐということもない。商品の画一化が進むにつれて、作る方、使う方、双方の愛情も薄れ、大量に生産された「まがい物」は、不要になったり使えなくなったが最後、いとも簡単に捨てられてしまう。使い捨て時代の粗大ごみは、我々の生きる大量消費・画一化社会を極めて端的に象徴しているのである。
 
Produk yang diproduksi secara besar-besaran distandarisasi dan dimasukkan ke dalam sistem produksi besar, tidak dapat dibandingkan dengan apa yang diproduksi oleh para pengrajin yang sudah disempurnakan selama bertahun-tahun. Jauh dari asli, itu hanya benda yang penuh dengan tipuan. Hal yang tidak mungkin dapat dipikirkan saat ini adalah untuk mewarisi dari orangtua kepada anaknya cara membuat kerajinan yang dapat digunakan dalam waktu yang lama. Tidak ada yang diungkapkan dari benda-benda, kita juga tidak harus menceritakan sesuatu sebelumnya. Seiring dengan meningkatnya standarisasi produk, cara membuat, cara menggunakan, rasa peduli kedua belah pihak juga berkurang, “barang imitasi” yang diproduksi dalam jumlah banyak menjadi tidak perlu atau tidak dapat digunakan dan pada akhirnya dibuang. Limbah besar yang terbetunk melambangkan bagaimana konsumsi masyarakat, keberagaman, dan kehidupan masyarakat

「本物」を目にしたり、口にする機会が減ったとはいえ、欲しい物をみんなが平等に手にできる。そのことのどこがおかしいのか、これは取りも直さず、社会が豊かになったということではないのかという議論がある。これこそが、まさしく、日本の歩んできた豊かさへのプロセス、「画一化社会」への道であった。できるだけ多くの人たちに、安価に、可能な限りたくさんの品を提供するためには、コストを極力抑えて大量生産するしか方法はない。そして日本は、極限に近いところへまで技術革新を進め、生産性を高め「まがい物」を作り続けてきた。一概に画一化、大量生産を否定ばかりはできないが、しかし、「豊かさ」への道を急ぎに急いだ結果、我々は、「ほんもの」という選択肢を失った。生活の「質」という点から見れば、これは、豊かさとは全く逆の方向への歩みだったのではないかと思わせられる。
 
Melihat "barang asli", jumlah mesin yang berbicara telah menurun, semua orang sama-sama bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan. Ada perdebatan mengenai apa yang salah, hal ini tidak memperbaiki situasi, dan fakta bahwa masyarakat telah menjadi kaya. Inilah jalan menuju kekayaan yang telah ditempuh Jepang, jalan menuju "masyarakat standar". Untuk menawarkan barang harga murah  kepada banyak orang, tidak ada jalan lain selain memproduksi besar-besaran dengan biaya sesedikit mungkin. Dan Jepang telah mengembangkan inovasi teknologi sampai batas tetentu, meningkatkan produktivitas dan telah membuat "barang imitasi". Meski tidak ada kejelasan  apakah apat menolak produksi massal, namun sebagai akibat dari tergesa-gesa menuju “kekayaan” menjai kehilangan pilihan untuk "barang asli". Dari sudut pandang "kualitas" kehidupan, hal ini adalah langkah ke arah yang berlawanan dengan kekayaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar